Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ahmad Sibawayhie menggelar yudisium pertama. Acara ini diikuti oleh 40 mahasiswa dari dua program studi, yakni Pendidikan Bahasa Arab (PBA) dan Ekonomi Syariah (ES), berlangsung pada hari Kamis 17/07/25, bertempat di Aula MAN 1 Situbondo, Demung, Besuki.
Yudisium tersebut dihadiri oleh Ketua STAI Ahmad Sibawayhie, H. Abdul Fatah dan seluruh jajaran civitas akademika STAIAS, serta Ketua Yayasan Nurul Wafa, yakni KH. Moh. Abdul Hafidh. Yudisium pertama ini merupakan berakhirnya studi atau proses akademik mahasiswa yang telah selesai tahun ini.
Dalam sambutannya, Ketua STAIAS menyampaikan akan pentingnya kesiapan lulusan dalam menghadapi era digital dan tantangan global yang semakin kompleks. Beliau mengingatkan para peserta yudisium untuk terus mengasah kompetensi dan tidak berhenti belajar.
“Kalian harus siap menghadapi tantangan digitalisasi dan globalisasi. Ilmu yang diperoleh di bangku kuliah hanyalah awal dari perjuangan panjang di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ketua yayasan Nurul Wafa juga turut memberikan pesan kepada para mahasiswa yudisium, dalam sambutannya Beliau menyampaikan bahwa ilmu yang telah diraih hendaknya dijadikan bekal utama untuk mengabdi dan memberi manfaat di lingkungan sekitar, lebih-lebih setelah terjun di masyarakat nantinya.
Yudisium ini menjadi awal sejarah bagi STAI Ahmad Sibawayhie, dan juga sebagai langkah awal dalam mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi, baik dalam aspek keilmuan, karakter, maupun kontribusi sosial di tengah masyarakat. Hal tersebut selaras dengan visi STAIAS, yakni Integrity and morality.